• Beranda
  • Penyakit
  • Waspada 6 Kondisi Serius Akibat Komplikasi Pneumonia Berikut Ini

Waspada 6 Kondisi Serius Akibat Komplikasi Pneumonia Berikut Ini

Waspada 6 Kondisi Serius Akibat Komplikasi Pneumonia Berikut Ini

Daftar Isi


Daftar Isi Tidak Ditemukan

Bagikan :


Paru-paru memiliki tugas utama memasukkan oksigen ke dalam darah dan membuang karbondioksida dari dalam tubuh. Proses tersebut dikenal dengan bernapas. Normalnya, manusia bernapas 12-20 kali per menit dalam kondisi sehat.

Agar paru-paru dapat berfungsi dengan baik, maka saluran udara harus terbuka saat Anda menarik dan mengeluarkan napas. Ketika ada gangguan pada saluran pernapasan, maka paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik. Salah satu gangguan pernapasan tersebut adalah pneumonia.

Pneumonia adalah gangguan pernapasan yang disebabkan adanya infeksi pada salah satu atau kedua paru akibat infeksi bakteri, virus atau jamur. Ketika paru-paru mengalami infeksi maka serangkaian kondisi dapat terjadi, antara lain seperti dilansir Cleveland Clinic berikut:

  • Peradangan pada jalur pernapasan dan adanya peradangan
  • Kantung udara di paru-paru terisi lendir dan cairan lainnya

Pneumonia bisa menyerang berbagai usia, dan risiko terbesarnya adalah ketika menyerang kelompok usia:

  • Anak-anak di bawah usia 2 tahun
  • Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas

Pneumonia yang dibiarkan berkembang tanpa pengobatan dan perawatan yang tepat dapat memicu komplikasi yang cukup serius, antara lain seperti dilansir WebMD dan Mayo Clinic berikut:

1. Bakteremia dan Syok Septik

Jika pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri, maka bakteri bisa masuk ke dalam darah terutama bila tidak mendapatkan perawatan medis. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah bakteremia, yang dapat menyebabkan situasi serius yang disebut syok septik. Syok septik adalah reaksi terhadap infeksi di dalam darah yang menyebabkan tekanan darah turun ke tingkat berbahaya.

Ketika tekanan darah terlalu rendah, jantung tidak akan dapat memompa cukup darah untuk dialirkan ke organ-organ di seluruh tubuh. Akibatnya, mereka akan berhenti bekerja.

2. Abses paru-paru

Ada kalanya, pneumonia menyebabkan adanya penumpukan kantung nanah di paru-paru. Kantung nanah ini seringkali disertai gejala batuk yang mengeluarkan nanah, tidak merasa lapar, kehilangan berat badan tanpa penyebab yang jelas, kecemasan, demam di atas 38 derajat celcius dan keringat di malam hari.

3. Akumulasi cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura)

Pneumonia dapat menyebabkan penumpukan cairan di ruangan di antara lapisan jaringan yang melapisi paru-paru dan rongga dada (pleura). Ketika cairan terinfeksi, maka dokter perlu menyedot dan mengeringkannya menggunakan dada atau melakukan pengangkatan lewat prosedur pembedahan.

4. Kegagalan pernapasan

Ketika pneumonia terjadi, paru-paru mungkin akan terisi dengan cairan sehingga paru-paru tidak dapat mentransfer cukup oksigen ke dalam darah dan membuang karbon dioksida di dalam darah. Kondisi ini bisa sangat serius karena seluruh organ di dalam tubuh membutuhkan oksigen untuk bekerja. Apabila kondisi ini dibiarkan tanpa pertolongan, maka Anda bisa mengalami gagal napas.

5. Gagal ginjal

Apabila Anda menderita bakteremia atau syok septik, maka jantung tidak dapat memompa cukup darah ke ginjal. Ketika ginjal berhenti bekerja akibat tidak mendapatkan cukup pasokan darah, maka risiko mengalami gagal ginjal akan meningkat.

6. Gagal jantung

Penelitian menunjukkan bahwa 20% orang yang dirawat di rumah sakit akibat pneumonia, juga mengalami masalah jantung. Para ilmuwan menduga bahwa hal ini disebabkan masuknya bakteri ke jantung dan stres penyakit yang meningkatkan kemungkinan problem jantung akibat kurangnya pasokan oksigen.

Untuk mencegah komplikasi akibat pneumonia, dokter menyarankan Anda untuk mengambil vaksinasi untuk mencegah berkembangnya pneumonia, terutama bila Anda termasuk usia yang berisiko. Selain itu, cari pertolongan medis dan pengobatan agar gejala pneumonia membaik dan dapat disembuhkan.